FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS MERCU KABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2022

EGI SONIA, NPM : 1810070120032 (2022) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS MERCU KABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2022. Other thesis, UNIVERSITAS BAITURRAHMAH.

[thumbnail of SKRIPSI-EGI SONIA-1810070120032 - Egi Sonia-1-12.pdf] Text
SKRIPSI-EGI SONIA-1810070120032 - Egi Sonia-1-12.pdf

Download (528kB)

Abstract

ISPA masih menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit
menular di dunia. Angka mortalitas ISPA mencapai 4,25 juta setiap tahun di
dunia. Sumatera Barat masuk kedalam 10 Provinsi tertinggi angka kejadian ISPA pada
balita yaitu sebesar 12,8%. Puskesmas Mercu di Kabupaten Solok Selatan
merupakan Puskemas tertinggi ISPA pada balita mengalami peningkatan dimana
peningkatan kejadian ISPA pada balita tahun 2018 berjumlah 187 orang, tahun
2019 berjumlah 209 orang dan tahun 2020 meningkat menjadi 341 orang. Tujuan
penelitian untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
ISPA pada Balita di Puskesmas Mercu Kabupaten Solok Selatan tahun 2022
Jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional. Penelitian
dilakukan di Puskesmas Mercu Kabupaten Solok Selatan pada Januari – Juli 2022.
Populasi seluruh ibu yang memiliki balita yang datang berkunjung ke Puskesmas
Mercu pada bulan Januari – Mei 2022 berjumlah 1071 orang dengan sampel 91
orang. Teknik pengambilan sampel proporsional random sampling. Data
dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square.
Penelitian 38,5% responden balita mengalami ISPA pada balita, 44% ibu
memiliki balita tidak lengkap pemberian imunisasi, 37,4% ibu memiliki balita
status gizi kurang, 42,9% ibu balita memiliki keluarga yang merokok. Ada
hubungan antara pemberian imunisasi, status gizi dan kebiasaan merokok dengan
kejadian ISPA.
Diharapkan melalui pimpinan Puskesmas Mercu Kabupaten Solok Selatan
agar petugas kesehatan dapat memberikan informasi tentang pemberian imunisasi
lengkap pada saat bayi. Tenaga kesehatan dapat lebih aktif melakukan kegiatan
posyandu balita untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita tersebut.
Petugas kesehatan dapat memberitahu kepada anggota keluarga merokok, agar
kegiatan merokoknya dilakukan diluar rumah.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Kejadian ISPA, Pemberian Imunisasi, Status Gizi, Keluarga Merokok
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Kesehatan Masyarakat > Program Studi Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Aprina Wisrianti, SE aprina
Date Deposited: 27 Mar 2024 05:18
Last Modified: 27 Mar 2024 05:18
URI: http://repo.unbrah.ac.id/id/eprint/538

Actions (login required)

View Item
View Item