ANALISIS PERENCANAAN PENDAYAGUNAAN TENAGA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2022

Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014, dijelaskan
bahwa setiap Puskesmas yang berada di wilayah pedesaan minimal harus
memiliki 2 tenaga kesehatan masyarakat, baik di Puskesmas rawatan maupun non
rawatan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tentang
Perencanaan dan pendayagunaan SKM di Puskesmas Kabupaten Pasaman .
Desain penelitian ini adalah kualitatif. Teknik penentuan informan secara
Purposive Sampling yang dilakukan pada Juli - Agustus tahun 2022. Penelitian
dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman , Puskesmas Kumpulan , dan
Puskesmas Bonjol dengan 9 orang informan. Metode pengumpulan data dengan
wawancara mendalam, FGD dan telaah dokumen. Keabsahan data diuji dengan
triangulasi sumber dan metode.
Jumlah SKM yang bekerja di Puskesmas adalah 24 orang dengan 5 latar
belakang peminatan. Semua puskesmas sudah memiliki SKM, namun jumlahnya
belum mencukupi. Kekurangan SKM mengakibatkan pendayagunaan tidak
optimal sehingga SKM bekerja tidak sesuai tupoksi kompetensinya. Perencanaan
Pendayagunaan SKM dinilai masih sangat penting dalam pelayanan puskesmas.
Pendayagunaan SKM di puskesmas belum tepat dikarenakan tidak
disesuaikan dengan kompetensi latar belakang pemintannya. Kekurangan tenaga
mengakibatkan SKM memiliki beban kerja tambahan sehingga sulit melakukan
evaluasi kinerja. Diharapkan kepada Dinas Kesehatan untuk menempatkan tenaga
SKM sesuai dengan latar belakang peminatan pendidikannya dan sesuai dengan
jumlah yang dibutuhkan oleh puskesmas